Selasa, 09 Oktober 2018

ORGANISASI PEMERINTAHAN

ORGANISASI PEMERINTAHAN



A. Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. (Giffin, 2002).

Sedangkan menurut (Ernie dan Kurniawan, 2005) organisasi merupakan sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama.

Menurut jenisnya organisasi dibedakan menjadi:

1. Organisasi profit
Suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan profit/laba. Biasanya merupakan perusahaan besar seperti perusahaan manufaktur, bank umum, perusahaan asuransi, perusahaan ritel dan lain-lain, perusahaan kecil, koperasi dan perusahaan multinasional yang berorientasi pada laba.

2. Organisasi Nonprofit/Nirlaba
Organisasi yang mempunyai tujuan tidak untuk mendapatkan profit/laba. Seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kota, lembaga pendidikan negeri dan yayasan sosial.

Setiap organisasi memiliki arah yang dipandu dengan penetapan tujuan dan pencapaiannya memerlukan manajemen. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian tujuan.

B. LINGKUNGAN ORGANISASI

Lingkungan perusahaan diartikan sebagai keseluruhan faktor luar (ekstern) dan faktor dalam (intern) organisasi yang mempunyai kekuatan langsung dan tidak langsung mempengaruhi kegiatan serta kelangsungan hidup organisasi perusahaan. Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan berakibat fatal. Organisasi tersebut akan mati.

Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal. Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku, karyawan), memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada dalam organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang saham.

Lingkungan juga bisa dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung (direct) terhadap organisasi dan yang tidak langsung (indirect). Lingkungan yang berpengaruh langsung sering disebut sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung disebut lingkungan umum (general environtment).

Lingkungan langsung akan mempengaruhi nasib organisasi secara langsung. Karena itu lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder (pihak yang menentukan nasib organisasi). Ada dua jenis lingkungan langsung yaitu eksternal dan internal.

1. Lingkungan Langsung Eksternal

Yang termasuk dalam lingkungan langsung eksternal :

a) Konsumen
Konsumen membeli produk yang dihasilkan organisasi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam bahasa pemasaran, konsumen sering disebut sebagai pasar yang diartikan sebagai orang yang mempunyai kebutuhan, uang, dan kesediaan untuk membelanjakan uangnya. Konsumen tentu saja sangat menentukan nasib organisasi. Apabila suatu organisasi gagal memenuhi kebutuhan, organisasi akan ditinggalkan oleh konsumennya. Dengan demikian perusahaan harus mengenali perubahan selera atau kebutuhan konsumen tersebut.


b) Pemasok
Pemasok merupakan pihak yang memberikan input ke perusahaan. Input dapat berupa bahan baku, bahan setengah jadi, karyawan, modal keuangan, informasi, atau jasa yang diperlukan organisasi.
Dalam sektor tertentu pemasok mempunyai kedudukan yang cukup kuat, sementara pada sektor lainnya pemasok mempunyai kedudukan yang relatif lemah terhadap perusahaan. Pemasok tunggal tentunya mempunyai kedudukan yang kuat dibanding dengan banyak pemasok.Hubungan yang erat dengan pemasok dapat mengefisienkan kegiatan organisasi. Contoh: manajemen persediaan nol (just-in-time) yang sukses diterapkan di Jepang sangat bergantung pada keeratan antara organisasi dengan pemasok.

c) Pesaing
Organisasi perusahaan akan berebut konsumen dengan pesaing. Pesaing memberikan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Pesaing memberikan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Organiasasi juga akan bersaing dengan organisasi lainnya dalam memperebutkan sumberdaya. Contoh: organisasi akan bersaing memperoleh dana dari lembaga keuangan dan memperoleh karyawan yang berkualitas dari universitas.Oleh karena itu Manajer harus pandai menentukan mana pesaing dan bagaimana menghadapi pesaing tersebut.

d) Pemerintah
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisasi. Pemerintah biasanya berfungsi sebagai wasit dan memastikan aturan berjalan dengan semestinya. Dalam peran ini pemerintah akan mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan mempengaruhi kehidupan organisasi.
Melalui perusahaan negara (BUMN), pemeintah menjadi pesaing langsung suatu organisasi yang kebetulan berada pada bidang usaha yang sama. Manajer juga harus memahami proses pengambilan keputusan pemerintah. Meskipun pemerintah diharapkan menjadi wasit yang adil, tetapi pengambilan keputusan akan diwarnai oleh pembenturan kepentingan. Dengan demikian manajer dapat melakukan antisipasi yang tepat.

e) Lembaga Keuangan
Organisasi akan tergantung pada lembaga keuangan. Lembaga keuangan akan memberikan input modal keuangan. Lembaga keuangan juga menjadi perantara bagi organisasi kepasar keuangan. Pasar keuangan akan memperlancar aliran dana dari pihak surplus dana ke pihak yang membutuhkan dana atau defisit dana. Manajer harus menentukan alternatif pendanaan (hutang, obligasi, jual saham, leasing) yang paling murah dan fleksibel.

f) Kelompok-kelompok Lain
Selain kelompok-kelompok yang sudah disebutkan di atas, organisasi juga menghadapi kelompok lainnya (yang belum disebutkan) dari lingkungannnya. Kelompok tersebut biasanya tergantung pada jenis kegiatan organisasi. Organisasi perusahaan akan bergantung pada organisasi Serikat Pekerja. Organisasi rumah sakit akan berurusan dengan organisasi dokter atau jururawat.

2. Lingkungan Langsung Internal
Lingkungan langsung internal berada dalam organisasi, bukan merupakan bagian dari lingkungan eksternal. Lingkungan internal menjadi bagian dari lingkungan yang dihadapi oleh manajer individual bukan organisasi secara keseluruhan.

a) Pekerja
Pekerja merupakan sumber daya organisasi. Jika karyawan dan organisasi atau manajer mempunyai tujuan yang sama maka organisasi akan berjalan dengan efektif. Tetapi kondisi tersebut tidak mudah dijelaskan dan dilaksanakan. Akibatnya sering terjadi tarik menarik kekuatan antara keduanya. Contoh: Manajemen tidak membayar upah sesuai upah minimum.

Beberapa alternatif dikembangkan untuk menyamakan kepentingan karyawan dan manajemen. Salah satu cara adalah ESOP (Employee Stock Ownership Plan), dimana karyawan, baik langsung maupun tidak langsung memiliki saham peusahaan di tempat mereka bekerja.

b) Dewan Komisaris
Komisaris ditunjuk untuk mewakili kepentingan pemegang saham, biasa dijumpai pada perusahaan dengan bentuk PT. Tugas pokok komisaris adalah mengawasi manajemen, memastikan manajemen bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.

c) Pemegang Saham
Pemegang saham memberikan modal ke perusahaan dalam bentuk penyertaan. Dengan demikian mereka memiliki peusahaan dan mempunyai hak dan kewajiban. Hak mereka antara lain berbagi (share) keuntungan. Kewajiban mereka antara lain menanggung resiko perusahaan.

d) Jaringan Stakeholder
Pihak-pihak yang telah disebutkan, yang menentukan nasib perusahaan (stakeholders), membentuk jaringan antar stakeholder dan dengan organisasi. Contoh, pemegang saham menunjuk dewan komisaris, kemudian dewan komisaris mengawasi kerja manajemen dan prestasi organisasi.

Stakeholder juga berperan ganda. Karyawan organisasi akan menjadi stakeholder sebagai karyawan dan juga sebagai stakeholder konsumen. Disamping itu stakeholder yang berbeda dapat bersatu apabila memperjuangkan hal yang sama. Contoh, konsumen yang menginginkan informasi produk yang tidak menyesatkan maka mereka dapat bekerjasama dengan pemerintah. Kepentingan stakeholder tidak selalu sama, bahkan sering berbeda. Contoh, pemegang saham menginginkan tingkat keuntungan yang tinggi. Konsumen menginginkan kualitas dengan harga murah.

3. Elemen Lingkungan Umum (Lingkungan Tidak Langsung)
Lingkungan umum mempengaruhi organisasi melalui dua cara:Mendorong pembentukan stakeholder dan Menciptakan lingkungan dimana organisasi harus mengantisipasi perubahan lingkungan tersebut.Contoh, tingkat pendidikan yang semakin tinggi membuat masyarakat semakin kritis, maka tuntutan semakin banyak, selanjutnya kadang mendorong timbulnya organisasi sosial (NGO) yang memperjuangkan kepentingan tertentu. Berikut ini beberapa elemen lingkungan umum:

a) Demografi
Demografi menyangkut struktur kependudukan di lingkungan organisasi berada. Perubahan demografi akan menyebabkan kesempatan sekaligus ancaman bagi organisasi tergantung bagaimana organisasi mengantisipasi perubahan tersebut. Misalnya, perpindahan penduduk dari desa ke kota. Gelombang organisasi ini menimbulkan bisnis tertentu.

b) Gaya hidup
Gaya hidup merupakan manifestasi keluar yang nampak dari sikap dan nilai seseorang. Gaya hidup suatu masyarakat akan berubah-ubah. Contoh, dengan semakin banyaknya pasangan rumah tangga yang bekerja semua, memunculkan kesempatan penitipan bayi/anak kecil, makanan siap saji (instant).

c) Nilai sosial
Nilai sosial akan berpengaruh pada organisasi. Di setiap negara mempunyai nilai yang berbeda beda. Masyarakat bisnis yang sukses di Amerika adalah yang mempunyai daya saing individual yang tinggi, di Indonesia adalah mengandalkan pada jaringan kerjasama bisnis yang berati membutuhkan ketrampilan sosial yang tinggi dan kurang menonjolkan gaya kompetisi, dan di Jepang lebih menonjolkan kerjasama.

d) Variabel Ekonomi
Jika suatu perekonomian mengalami resesi, organisasi akan semakin sulit bergerak. Manajer dapat melihat indikator-indikator ekonomi untuk melihat kondisi ekonomi yang ada, diantaranya: tingkat inflasi, tingkat pengangguran, jumlah uang beredar, kurs rupiah terhadap uang asing, tingkat bunga, RAPBN, dan devisa negara.

e) Politik
Banyak peraturan perundang-undangan yang mempengaruhi organisasi dihasilkan melalui proses politik. Politik Internasional juga akan mempengaruhi kegiatan suatu organisasi. Karena itu perubahan politik di negara partner perdagangan utama harus diperhatikan oleh manajer.

f) Teknologi
Perubahan teknologi akan merubah cara kerja organisasi, dan juga memunculkan stakeholder baru. Perubahan yang diakibatkan oleh teknologi lebih tenang dibandingkan dengan perubahan yang terjadi oleh revolusi politik.

g) Dimensi Internasional
Dimensi internasional menjadi semakin penting di era globalisasi. Perekonomian negara-negara di dunia menjadi semakin terbuka. Perusahaan dengan logika global akan mencari sumberdaya dimana saja di dunia dengan tujuan mengopimalkan penggunaan sumberdaya. Perusahaan mencari modal di eropa karena labih murah, mendirikan pabrik di Indonesia karena tenaga kerja murah, menjual produknya di AS karena pasar yang besar. Persaingan produk impor jelas akan mempengaruhi produsen lokal.

C. Hubungan Interorganisasi

1. Ekosistem Organisasi
Sebuah sistem yang terbentuk akibat adanya interaksi antara komunitas organisasi dengan lingkungannya disebut sebagai hubungan interorganisasi. Sebuah ekosistem yang sama sekali berbeda dengan jalur industri tradisional karena ekosistem ini memotong jalur industri tradisional. Perusahaan dapat membentuk ekosistemnya sendiri sesuai dengan keadaan yang ada dan keadaan yang dikehendaki.

Sebagai contohnya, Microsoft telah menjelajahi empat industri utama: consumer electronic, informasi, komunikasi, dan PC.Di dalam ekosistem juga meliputi ratusan supplier, termasuk juga Hewlett-Packard dan Intel, serta jutaan pelanggan.

2. Kompetisi Antar Perusahaan
Perusahaan merupakan suatu sistem yang tidak dapat berdiri sendiri karena memerlukan keterlibatan berbagai pihak untuk menjamin kelangsungan hidup organisasinya. Organisasi di seluruh dunia terikat dalam suatu jaringan yang kompleks yang hubungannya terkadang sulit untuk ditebak. Dalam suatu sisi organisasi tertentu berkolaborasi dengan perusahaan lain, di sisi lain organisasi perusahan harus mampu bersaing dan berkompetisi dengan perusahaan lainnya. Riset telah menunjukkan bahwa aliansi besar terjadi diantara organisasi yang saling menjadi kompetitor.

Persaingan tradisional berasumsi bahwa sebuah perusahaan yang berbeda yang berkompetisi untuk kelangsungan usaha dan supremasi dengan bisnis yang berdiri sendiri. Persaingan ini sudah tidak berlaku lagi karena hakikatnya setiap usaha saling membantu dan tergantung untuk pencapaian kesuksesan dan kelangsungan usahanya.

Sebagai contoh, perusahaan retail online dapat berjalan dengan baik dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan retail lain yang mendukung sehingga kedua pihak tersebut dapat berjalan kelangsungan usahanya. Ekosistem yang tercipta akibat adanya partnership ini memberikan kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang bagi perusahaan-perusahaan yang ada di dalam lingkungan ekosistem tersebut.

3. Perubahan Peran dari managemen
Dalam ekosistem bisnis, para manager belajar untuk bergerak melebihi dari strategi korporat tradisional , sebisa mungkin mendisain hirarki dan mengontrol ekosistem . Jika top manager hanya melihat kebawah untuk menekankan order dan keseragaman, maka perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan ekternal. Dalam dunia yang terus berubah, para manajer harus lebih memikirkan lebih banyak hubungan horizontal dibandingkan hubungan struktur vetikal.

Inisiatif penting tidak hanya dari atas ke bawah, tetapi harus lintas organisasi. Hubungan horizontal sekarang ini sudah melibatkan pemasok dan pelanggan dimana mereka sudah menjadi bagian dari team. Para manajer harus mulai belajar melihat banyak sekali kesempatan untuk tumbuh bersama dalam ekosistem melalui kerjasama bisnis yang saling menguntungkan.

4. Kerangka Hubungan Interorganisasional

a) Ketergantungan Sumberdaya
Tingkat ketergantungan sumberdaya sangat didasarkan pada dua faktor. Faktor yang pertama adalah tingkat kepentingan sumber daya bagi perusahaan sedangkan faktor yang kedua adalah seberapa kekuatan deskresi dan monopoli yang mampu mengatur aloksasi distribusi sumber daya tersebut. Banyak organisasi yang sangat peduli dengan ketergantungan sumberdaya mengembangkan strategy untuk mengurangi tingkat ketergantungan tersebut dan belajar untuk menggunakjan power berdasarkan kunggulan kompetitifnya.

b) Sumberdaya strategi
Organisasi dapat bergabung dengan asosiasi perdagangan untuk mengakomodasi kepetingannya terkait dengan pengadaan sumber daya, penandatanganan kontrak kerjasasma, merger dengan organisasi yang lain untuk menjamin suplai material yang dibutuhkan.

c) Kekuasaan strategis
Perusahaan yang besar, mapan dan mandiri biasanya menguasai supplier-suplier kecil. Kekuasaan ini dapat dijadikan sebagai penguat posisi perusahaan dalam ekosistem yang diciptakan.

5. Jaringan Kolaborasi
Perspective jaringan kolaborasi menjadi alternative yang menarik. Beberapa perusahaan bergabung untuk meningkatkan posisinya dalam upaya untuk mendapatkan sumberdaya.

Alasan utama kenapa kolaborasi banyak diminati oleh perusahaan adalah karena dalam kolaborasi memungkinkan perusahaan untuk berbagi risiko ketika memasuki pasar baru, melakukan pemasangan program baru yang mahal dan mengurangi biaya, dan meningkatkan profil organisasi dalam industri atau teknologi yang dipilih. Partnership adalah prasyarat untuk inovasi yang lebih besar, pemecahan masalah, dan performance. Selain itu, kemitraan merupakan jalan utama untuk memasuki pasar global yang sangat ketat akan persaingan.

Dalam satu sisi ketergantungan mungkin memiliki dampak yang buruk, namun di sisi lain dengan adanya kolaborasi dapat meningkatkan kekuatan perusahaan. Partnership yang terjalin dalam kolaborasi antara perusahaan yang saling memperkuat dan membantu sama lain menjadikan perusahaan-perusahaan yang melakukan kolaborasi menjadi lebih mantap dalam menghadapi kondisi persaingan yang dinamis.

Interorganizationallinkages menyediakan semacam jaring pengaman yang mendorong investasi jangka panjang dan pengambilan risiko. Perusahaan dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam hal inovasi dan kinerja ketika mereka belajar bergeser dari berlawanan kepada kemitraan . Dalam banyak kasus perusahaan sedang belajar untuk bekerja sama. Perhatikan contoh berikut:

• Chrysler Crossfire mobil sport baru dirancang bekerja sama dengan mitranya Mercedes dan Mitsubishi dan pemasok. Pembuat mobil membangun pabrik baru di Kanada di mana 'karyawan pemasok akan melebihi jumlah pekerja Chrysler. Pemasok akan melakukan segalanya dari pelengkungan baja sampai pengecatan body, sedangkan karyawan Chrysler hanya menangani assembling akhir.

• Perusahaan-perusahaan kecil bersatu untuk bersaing dengan perusahaan yang jauh lebih besar. Empat puluh microbreweries lokal membentuk Oregon Brewers Guild untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk bersaing dengan kerajinan brews dari Miller dan AnheuserBusch.

6. Dari perlawan menjadi kemitraan
Di Amerika Utara, kolaborasi antara organisasi awalnya terjadi diorganisasi not-for-profit pelayanan sosial dan kesehatan mental, di mana kepentingan publik terlibat. Organisasi masyarakat bekerja sama untuk mencapai efektivitas yang lebih besar dan lebih baik. Dengan dorongan dari pesaing bisnis di Amerika mulai beralih ke paradigma kemitraan baru yang akan menjadi dasar hubungan mereka. '

Banyak perusahaan berubah dari pola pikir yang berlawanan tradisional ke orientasi kemitraan. Bukti dari penelitian terhadap perusahaan-perusahaan seperti General Electric, Toyota, Whirlpool, Harley-Davidson, dan Microsoft menunjukkan bahwa kemitraan memungkinkan mengurangi biaya dan meningkatkan nilai bagi kedua belah pihak. Ukuran kinerja untuk kemitraan secara longgar didefinisikan, dan masalah diselesaikan melalui diskusi dan dialog. Mengelola hubungan strategis dengan perusahaan lain telah menjadi keahlian manajemen yang kritis,

Perusahaan bekerja menuju keuntungan yang adil untuk kedua belah pihak, bukan hanya untuk keuntungan mereka sendiri. Model baru ini ditandai dengan oleh banyaknya berbagi informasi, termasuk keterkaitan elektronik untuk tatap muka, diskusi untuk memberikan umpan balik yang korektif dan memecahkan masalah. Kadang-kadang orang-orang dari perusahaan lain di lokasi yang memungkinkan koordinasi yang sangat dekat, seperti yang kita lihat dalam bab-pembukaan

Pola pikir kemitraan baru ini dapat dilihat dalam sejumlah industri. Produsen kontrak Microsoft mempekerjakan Flextronics untuk tidak hanya membangun namun juga membantu merancang Xbox, permainan console elektroniknya.

D. Organisasi Pemerintah
Pemerintah bisa kita artikan sebagai orang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan untuk memerintah, atau lebih sederhana lagi diartikan sebagai orang atau sekelompok orang yang memberikan perintah. Namun secara keilmuan, Pemerintah diartikan dalam beberapa definisi, antara lain ada yang mendefinisikan sebagai lembaga atau badan public yang mempunyai fungsi dan tujuan Negara, ada pula yang mendefinisikan sebagai sekumpulan orang-orang yang mengelola kewenangan-kewenangan, melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan.

Dalam ilmu pemerintahan dikenal adanya dua definisi pemerintah yakni dalam arti sempit dan arti luas, dalam arti luas pemerintah didefinisikan sebagai suatu bentuk organisasi yang bekerja dengan tugas menjalankan suatu sistem pemerintahan, sedangkan dalam arti sempit didefinisikan sebagai Suatu badan persekumpulan yang memiliki kebijakan tersendiri untuk mengelola, memanage, serta mengatur jalannya suatu sistem pemerintahan.

Pemerintah adalah lembaga atau badan-badan publik dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan Negara. Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan badan-badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif.

1. Tatanan Organisasi Pemerintahan Negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara adalah sejumlah oraganisasi atau lembaga yang dibentuk dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara,, berupa organisasi kenegaraan dan organisasi pemerintahan. Tatanan organisasi pemerintahan pada suatu negara dipengaruhi oleh bentuk negara dan sistem pemerintahan yang dianut, selain dipengaruhi bentuk negara dan sistem pemerintahan , tatanan organisasi pemerintahan negara juga dipengaruhi oleh tata nilai yang dianut berupa falsafah, cita-cita dan tujuan bernegara serta perkembangan lingkungan stratejik yang dihadapi baik dalam tataran nasional maupun internasional.

2. Tatanan Organisasi Kenegaraan
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penataan lembaga negara, agar setiap oraganisasi pemerintahan negara dapat melaksanakan tugas secara proporsional, baik, dan efektif.

a) Prinsip Kesatuan Pemerintahan
Konsekuensi dari prinsip ini ialah menempatkan presiden sebagai kepala pemerintahan negara yang mempunyai wewenang menetapkan pengangkatan ataupun pemberhentian kepala daerah berdasarkan usulan DPRD, selain itu, prinsip kesatuan pemerintahan juga ditandai dengan dilaksanakannya azas dekosentralis dalam penyelenggaran pemerintahan, yaitu pelimpahan wewenang dari pemerintahan pusat kepada wakilnya atau kepada perangkat pusat didaerah.

b) Prinsip Kedaulatan Rakyat
Dalam negara demokrasi, kedaulatan ada ditangan rakyat, kedaulatan dilaksanakan dari, oleh dan untuk rakyat. Prinsip kedaulatan rakyat ini melahirkan beberapa lembaga-lembaga perwakilan rakyat, seperti MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Prinsip kedaulatan rakyat juga ditandai dengan partisipasi rakyat dalam penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan di seluruh wilayah negara melalui organisasi pemerintah pusat.

c) Prinsip Presidensil
Dalam prinsip ini presiden merupakan kepala pemerintahan. Yang berwenang membentuk dewan menteri yang disebut kabinet yang terdiri dari para menteri.

d) Prinsip Pembagian Daerah
Berdasarkan prinsip ini wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesi dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi menjadi atas kabupaten dan kota.

e) Prinsip Desentralisasi
Prinsip ini mengandung makna dan implikasi penyerahan kewenangan dalam penyelenggaraan kekuasaan negara, dengan maksud untuk mencapai efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas pemerintahan berupa peningkatan kesejahteraan dan pemberian pelayananan kepada masyarakat dimasing-masing daerah.

f) Prinsip Supermasi Hukum
Prinsip ini merupakan syarat bagi seluruh aparatur kenegaraan dan pemerintahan serta masyarakat wajib mematuhi dan menjunjung tinggi hukum serta selalu berupaya menegakan hukum demi terwujudnya keadilan.

g) Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam prinsip ini setiap penyelengara negar oleh lembaga negar wajib dipertanggung jawabkan kepada publik baik darai segi hasil maupun dari segi finansial melalui pemeriksaan keuangan dan penilaian atas kinerja yang diperoleh.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar