Lingkungan Organisasi
Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada
masalah lingkungan yang dihadapi oleh seorang manajer. Perbedaan dan kondisi
lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang
akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan
lingkungan usahanya atau intern saja, namun juga harus bisa mengantisipasi
lingkungan di luar perusahaan atau ekstern. Untuk mencapai tujuan orgaisasi
tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi bagi organisasi atau
perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh
karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur serta
kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen (Handoko,
2011).
Suatu organisasi/bisnis akan berinteraksi
dengan lingkungan eksternalnya dalam rangka mencapai tujuan, berbagai sasaran
dan dalam mengemban misinya (Lestari et.al., 2011).
Peran manajemen dalam memajukan organisasi
cukup penting bila organisasi mempunyai manajer yang baik, maka organisasi akan
menjadi besar, baik dalam ukuran, jumlah anggota (pegawai) maupun tingkat
kemakmuran atau pendapatan para anggotanya, oleh karena itu manajemen sangat
penting dipahami walaupun dari aspek yang paling besar.
Dalam organisasi bisnis terdapat stakeholder
yaitu pihak – pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan
dengan suatu organisasi. Stakeholder primer merupakan pihak – pihak yang
secara langsung dipengaruhi oleh kebijakan, ataupun aktivitas organisasi.
Sedangkan stakeholder sekunder merupakan pihak – pihak yang tidak secara
langsung terpengaruh kegiatan organisasi (Alteza, 2011).
Setiap organisasi, baik yang berskala besar,
menengah, maupun kecil, semuanya akan berinteraksi dengan lingkungan. Organisasi
yang bisa bertahan adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan.vLingkungan merupakan kekuatan yang mempengaruhi, baik
secara langsung maupun tidak terhadap kinerja organisasi (Margaretta, 2012).
Definisi Lingkungan Organisasi
Lingkungan menurut Robbins dan Coulter (1999) dalam Margaretta ( 2012), adalah lembaga-lembaga atau
kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi dan secara potensial
mempengaruhi kinerja organisasi. Lnisasiingkungan merupakan kekuatan yang
mempengaruhi baik secara langsungn maupun tidak terhadap kinerja organisasi.
Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar
organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi.
Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Lingkungan internal yang berpengaruh langsung dalam
organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan manajer.
Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang berpengaruh langsung dan tidak
langsung.
Menurut Sukriah (2009), organisasi berada
dalam sebuah lingkungan yang dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat
organisasi. Kegiatan organisasi akan merubah lingkungan, dan juga sebaliknya,
lingkungan akan mendorong perubahan pada organisasi.
Sebuah Perusahaan atau Organisasi bisnis yang
beroperasi disebuah lingkungan tidak dapat menafikan bahwa selain begiatan
bisnis yang dikelolanya, organisasi bisnis tersebut juga terlibat dengan
lingkungan diseputar lokasi bisnis. Oleh karena itu, sebuah organisasi bisnis
perlu memahami lingkungan apa saja yang terkait secara langsung maupun tidak
langsung dengan kegiatan bisnis (Amien, 2008).
Faktor
Lingkungan Yang Mempengaruhi Lingkungan Organisasi
Pearce dan Robinson
(1997) dalam Dewi (2005), menyatakan
bahwa perumusan strategi memedomani eksekutif dalam menetapkan kebijakan
organisasi untuk mencapai tujuan akhir serta cara yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan akhir tersebut. Perumusan strategi yang efektif dan efisien
adalah perumusan yang memadukan perspektif yang berorientasi ke depan dengan
lingkungan internal dan eksternal organisasi.
Lingkungan selalu
mempengaruhi organisasi dalam melakukan aktifitas, baik secara langsung maupun
secara tak langsung. Kelangsungan hidup organisasi sangat dipengaruhi oleh
kemampuan organisasi dalam mengelola pengaruh lingkungan ini. Lingkungan dalam
organisasi terbagi atas dua macam yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan
internal (Anton, 2011).
Lingkungan Eksternal
Lingkungan
eksternal diketahui mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi pengambilan
keputusan manajerial, proses dan struktur
organisasi, maka lingkungan eksternal penting untuk selalu dipantau dan
dianalisis. Tetapi lingkungan eksternal secara keseluruhan sangat sulit untuk dianalisis, karena lingkungan eksternal
sangat kompleks dan saling terkait satu sama lain (Dewi,
2005).
Menurut
Astuti (2011), lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang
potensial mempengaruhi kinerja organisasi.
Lingkungan eksternal terdiri
dari dua komponen, yakni berikut
ini.
a.Lingkungan khusus
Lingkungan khusus
adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan terhadap pencapaian tujuan
organisasi. Lingkungan khusus, meliputi
orang-orang yang mempunyai
kepentingan dalam organisasi
(stakeholder), seperti konsumen, pemasok, pesaing, dan kreditor.
b. Lingkungan umum
Lingkungan umum
meliputi berbagai faktor,
antara lain kondisi ekonomi, politik
dan hukum, sosial
budaya, demografi, teknologi,
dan kondisi global yang
mungkin mempengaruhi organisasi.
Lingkungan
eksternal terdiri dari atas unsur-unsur yang berada diluar organisasi, dimana
unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh
manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan
keputusan yang akan dibuat. Lingkungan ekternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan
eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap
kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, para pesaing, langganan, lembaga
perbankan dan bukan bank dan lain sebagainya. Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan
yang mempunyai pengaruh tidak langsung, seperti
kondisi ekonomi, perubahan teknologi, politik, social dan lain sebagainya (Handoko, 2012).
Lingkungan
eksternal adalah semua stakeholder yang berada di luar perusahaan yang
mempengarhi operasi perusahaan baik secara langsung maupun tak langsung. Lingkungan ini sebagian besar tak dapat
dikendalikan oleh manajer dan berpengaruh terhadap keputusan yang dibuat oleh
manajer. Dalam operasionalnya, organisasi memperoleh masukan-masukan dari
lingkungan eksternal seperti bahan baku, tenaga kerja, modal dan sumber daya
lainnya dari
lingkungan eksternal. Selanjutnya masukan tersebut di
dikelola manajer untuk menghasilkan produk dan jasa. Kemudian produk dan jasa
tersebut dijual ke konsumen yang merupakan salah satu unsure lingkukangan
eksternal (Anton, 2011).
a. Lingkungan eksternal
mikro (khusus)
Menurut
Anton (2011), lingkungan eksternal mikro adalah unsur-unsur yang berpengaruh
langsung terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors), penyedia
(suppliers) , langganan (customers), lembaga keuangan (financial institutions),
pasar tenaga kerja (labour supply) , dan perwakilan-perwakilan pemerintah.
Para Pesaing
Pemahaman terhadap lingkungan persaingan yang dihadapi
akan membantu organisasi mengetahui posisi persaingannya sehingga organisasi
mampu mengoptimalkan operasionalnya sehingga organisasi dapat memahami arena,
sifat persaingan serta kekuatan dan kelemahan para pesaing.
Para Langganan
Situasi pasar dan langganan sangat mempegaruhi
perusahaan dalam menyusun strategi, kebijaksanaan dan taktik pemasaran. Untuk
mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran, perusahaan harus menganalisis profil langganan pada masa
sekarang dan masa yang akan datang serta kondisi pasar. Perusahaan akan dapat
menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang bila ia dapat memuaskan kebutuhan
dan keinginan pelanggan.
Pasar Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan mitra strategis perusahaan karena
dengan memiliki tenaga kerja yang trampil perusahaan dapat melaksanakan
aktifitas perusahaan dengan efisien dan mempunyai keunggulan dibandingkan
dengan perusahan lain. Oleh karena itu perusahaan harus mampu merekrut dan
mempertahankan tanaga kerja yang terampil.
Lembaga Keuangan
Untuk memperluas usahanya perusahaan memerlikan adanya
tambahan modal dari pihak lain yaitu lembaga-lembaga keuangan seperti
perbangkan, perusahaan investasi, asuransi dan pasar modal.
Para Suplier
Untuk memproduksi barang dan jasa perusahaan sangat
memerlukan peran suplier yaitu untuk menyadiakan behan baku, bahan penolong,
energi, peralatan dan input lain yang mendukung proses produksi.
Instansi Pemerintah
Kebijakakan instansi pemerintah sangat berpengaruh
terhadap aktifitas perusahaan dalam banyak hal, seperti peraturan-peraturan,
syarat-syarat berdirinya perusahaan, perizinan, perpajakan, pemberian pinjaman
dari bank-bank pemerintah dan pembatasan-pembatasan terhadap perusahaan untuk
melindungi masyarakat dan lingkungan.
b. Lingkungan eksternal
makro (umum)
Menurut
Sukriah (2009), lingkungan umum pada lingkungan organisasi merupakan kondisi
eksternal yang luas yang dapat mempengaruhi organisasi serta berpengaruh secara
tidak langsung terhadap kinerja organisasi.
Menurut
Astuti (2011), lingkungan eksternal makro meliputi berbagai
faktor, antara lain
kondisi ekonomi, politik dan
hukum, sosial budaya,
demografi, teknologi, dan kondisi
global yang mungkin
mempengaruhi organisasi. Perubahan
lingkungan umum biasanya
tidak mempunyai dampak
sebesar perubahan lingkungan
khusus, namun demikian
manajer harus memperhatikannya ketika
merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan serta
mengendalikan aktivitas
organisasi bisnis.
Kondisi
ekonomi.
Tingkat
inflasi, masalah pengangguran,
tingkat pertumbuhan pendapatan nasional,
keadaan neraca pembayaran,
kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs valuta
asing dan suku bunga, secara umum adalah
beberapa faktor ekonomi
yang mempengaruhi praktik
manajemen dalam aktivitas bisnis.
Terdapat hubungan timbal
balik antara keadaan perekonomian dan
aktivitas bisnis atau
dunia usaha. Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi
akan mendorong perkembangan
dunia usaha, dan sebaliknya perkembangan
dunia usaha akan
mewujudkan kestabilan dan
pertumbuhan ekonomi.
Kondisi politik
dan hukum.
Terdapatnya kestabilan politik
dan kebijakan pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif
untuk mengembangkan aktivitas organisasi bisnis di berbagai bidang.
Pertimbangan hukum juga perlu
diperhatikan perusahaan, antara
lain adanya peraturan pemerintah mengenai
pembentukan dan pengawasan
organisasi yang membatasi kebijakan
manajerial, termasuk dalam
hal pengelolaan sumber daya manusia.
Kondisi sosial
budaya
Para
manajer perlu memperhatikan
adanya perubahan sosial budaya
masyarakat khususnya pola
dan tren pasar
yang dituju. Manajer perlu
menyesuaikan strategi bisnis
terutama pemasarannya dengan kondisi
nilai-nilai sosial, kebiasaan,
dan selera konsumen.
Sebagai contoh saat ini tren nilai dan selera masyarakat perkotaan
adalah kembali ke alam sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi
pemasarannya, misal dengan membuat produk yang alami tanpa bahan pengawet.
Kondisi demografi
Kondisi
demografi mencakup kebiasaan
yang berlaku dalam karakteristik
fisik dari populasi,
seperti jenis kelamin,
usia, tingkat pendidikan, lokasi
geografis, pendapatan, konsumsi
keluarga. Perubahan pada karakteristik-karakteristik ini
dapat berpengaruh pada kebijakan manajemen perusahaan dalam
merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin dan mengontrol organisasi bisnisnya.
Teknologi
Teknologi
merupakan salah satu
faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling cepat
mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi
salah satu faktor
yang mempengaruhi keputusan
manajer terutama dalam hal
pengembangan produk. Sebagai contoh,
saat ini dinamika industry ponsel sedang
berkembang pesat, kita
selalu mendapat informasi
adanya tawaran produk ponsel dengan
berbagai fitur dan manfaat baru dalam waktu yang sangat
cepat. Hal ini
karena terkait dengan
perkembangan teknologi yang
terjadi. Dahulu kita hanya mengenal ponsel digunakan untuk menelepon saja, namun
dalam waktu beberapa
tahun belakangan ini
dengan perkembangan teknologi
yang sangat pesat,
kita sudah dapat
menemukan ponsel dengan tambahan
fitur kamera, video kamera atau bahkan komputer.
Globalisasi
Globalisasi
adalah salah satu
faktor utama yang
mempengaruhi organisasi bisnis.
Manajer dari perusahaan
besar maupun kecil
yang ada di
dalam negeri semakin
ditantang dengan meningkatnya
jumlah pesaing sebagai
dampak dari adanya
pasar global yang
merupakan bagian dari lingkungan
eksternal.
Lingkungan Internal
Menurut
Purwanti dan Fattah (2011), lingkungan internal adalah tempat manajer bekerja
yang mencakup budaya perusahaan, teknologi produksi, struktur organisasi, dan
fasilitas fisik.
Menurut
Margaretta (2012), lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan
yang ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol
oleh manajemen. Lingkungan internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan
komisaris, dan pemegang saham. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
Pekerja/karyawan
Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam
lingkungan suatu perusahaan atau organisasi yang menginginkan imbalan berupa
upah atau gaji, sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi.
Dewan komisaris
Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang
saham dimana dewan komisaris memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, serta
memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan. Kedudukannya adalah
independen terhadap manajemen.
Pemegang saham
Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa
besar
saham mereka terhadap perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan maka
mereka memperoleh imbalan sebesar yang mereka
sertakan.
Hubungan Lingkungan dan Organisasi
Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dimana dia
berada sehingga mengharuskan manajer memperhatikan fenomena yang terjadi pada
lingkungan organisasi. Pengaruh lingkungan tersebut sangat berbeda antara satu
organisasi dan organisasi lainnya, bahkan antara satu divisi dengan divisi
lainnya serta antara satu tingkatan yang lebih tingggi dengan tingkatan yang
lebih rendah (Anton, 2011).
Menurut
Margaretta (2012), hubungan lingkungan dan organisasi dapat dillihat melalui
model berdasarkan James D. Thomson yaitu adanya tingkat perubahan dan tingkat
homogenitas. Tingkat perubahan melihat
sejauh mana stabilitas suatu lingkungan yang diukur dengan skala tingkat
perubahan stabil dan perubahan dinamis.
Sedangkan tingkat homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan yang
diukur dengan skala homogenitas sederhana dan homogenitas kompleks.
Model
berdasarkan James D. Thomson masing-masing matriks memiliki tingkat
ketidakpastian yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi tingkat
homogenitas dan perubahan lingkungan
yang dihadapinya. Ketidakpastian tergantung pada jenis kegiatan
yang dilakukan. Ketidakpastian tinggi
jika organisasi menghadapi perubahan lingkungan yang cepat dan elemen
homogenitas yang tinggi. Ketidakpastian
moderat jika organisasi menghadapi
kombinasi perubahan yang dinamis dengan
elemen lingkungan yang sederhana.
Semakin besar ketidakpastian lingkungan yang dihadapi organisasi, maka semakin
lingkungan itu membatasi pilihan-pilihan dan kebebasan para manajer. Strategi
untuk menghadapi perubahan lingkungan dan ketidakpastian adalah melakukan
penyesuaian terhadap perubahan lingkungan, melakukan pemantauan lingkungan
secara tidak langsung, dan mempengaruhi lingkungan langsung.
Hubungan Lingkungan dan Budaya
Menurut
Purwanti dan Fattah (2011), pengaruh terhadap budaya perusahaan internal yang
besar datang dari lingkungan eksternal. Budaya dapat sangat beraneka ragam di
dalam organisasi; namun demikian, organisasi yang berada di dalam industri yang
sama mungkin menunjukkan karakteristik budaya yang serupa karena beroperasi di
dalam lingkungan yang sama.
Budaya Perusahaan
Menurut Margaretta (2012), semua organisasi memiliki budaya. Budaya
organisasi dibangun dari kepercayaan yang dipegang teguh secara mendalam
tentang bagaimana organisasi seharusnya dijalankan atau beroperasi. Budaya
merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan
dilakukan dan cara pegawai berperilaku. Budaya organisasi merupakan wujud
anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan
bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya
yang beraneka ragam.
Budaya Adaptif
Kreitner dan Kinicki (2000) dalam Margaretta (2012), mengusulkan 3 perspektif untuk menjelaskan
tipe budaya yang meningkatkan prestasi ekonomis organisasi:
- Perspektif kekuatan, memprediksi hubungan signifikan antara kekuatan
budaya organisasi dan prestasi finansial jangka panjang. Budaya yang kuat
menciptakan kesamaan tujuan, motivasi karyawan, dan struktur dan pengendalian
yang dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi organisasi.
- Perspektif kesesuaian, mengasumsikan bahwa budaya harus sesuai dengan
konteks strategis atau bisnisnya.
- Perspektif adaptasi, mengasumsikan bahwa budaya yang bersifat adaptif
meningkatkan prestasi fiannsian organisasi. Memerlukan pengambilan risiko,
kepercayaan dan pendekatan proaktif dari organisasi dan juga individu.
Daftar Pustaka
Alteza, Muniya. 2011. Pengantar Bisnis: Teori
dan Aplikasi di Indonesia. Yogyakarta: UNY
Amien. 2008. Modul IV Pengantar Manajemen :
Lingkungan Organisasi, Budaya Organisasi Etika dan Tanggung Jawab Sosial.
Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Anton. 2011. Modul Bab 5 manajer dan
Lingkungan Organisasi, Tanggung Jawab Sosial, dan etika.
Astuti, Rifelly Dewi. 2011. Modul 1Pengantar Bisnis: Bisnis dan
Lingkungannya.
Dewi, Nomastuti Junita. 2005. Analisis Pengaruh
Budaya dan Lingkungan Organisasi Terhadap Konsensus Strategi Dalam Rangka
Meningkatkan Kinerja Organisasi (Studi Kasus pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air Propinsi Jawa Tengah), Tesis. Semarang: Tidak Diterbitkan Secara Umum.
Handoko, T.Hani. 2011. Manajemen dan
Lingkungan Eksternal. Jakarta: Citra Karsa
Lestari, Veronica Sri., dkk. 2011. Bahan Ajar
Dasar-Dasar Manajemen. Makassar: Universitas Hasanuddin
Margaretta, Hensi. 2012. Lingkungan
Manajemen, Budaya Perusahaan, Etika Manajerial, dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan.
Purwanti, Pudji dan Muhammad Fattah. 2011.
Modul 3 Dasar Manajemen : Lingkungan Organisasi Manajemen. Malang: Universitas
Brawijaya.
Sukriah, Erry. 2009. Modul Budaya dan Lingkungan Organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar