Jumat, 02 November 2018

Lingkungan Organisasi

Lingkungan Organisasi


Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau intern saja, namun juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau ekstern. Untuk mencapai tujuan orgaisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen (Handoko, 2011).
Suatu organisasi/bisnis akan berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya dalam rangka mencapai tujuan, berbagai sasaran dan dalam mengemban misinya (Lestari et.al., 2011).
Peran manajemen dalam memajukan organisasi cukup penting bila organisasi mempunyai manajer yang baik, maka organisasi akan menjadi besar, baik dalam ukuran, jumlah anggota (pegawai) maupun tingkat kemakmuran atau pendapatan para anggotanya, oleh karena itu manajemen sangat penting dipahami walaupun dari aspek yang paling besar.
Dalam organisasi bisnis terdapat stakeholder yaitu pihak – pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan suatu organisasi. Stakeholder primer merupakan pihak – pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh kebijakan, ataupun aktivitas organisasi. Sedangkan stakeholder sekunder merupakan pihak – pihak yang tidak secara langsung terpengaruh kegiatan organisasi (Alteza, 2011).
Setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, semuanya akan berinteraksi dengan lingkungan. Organisasi yang bisa bertahan adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.vLingkungan merupakan kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak terhadap kinerja organisasi (Margaretta, 2012).

Definisi Lingkungan Organisasi
Lingkungan menurut Robbins dan Coulter (1999) dalam Margaretta ( 2012), adalah lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi dan secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Lnisasiingkungan merupakan kekuatan yang mempengaruhi baik secara langsungn maupun tidak terhadap kinerja organisasi.
Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang berpengaruh langsung dan tidak langsung.
Menurut Sukriah (2009), organisasi berada dalam sebuah lingkungan yang dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat organisasi. Kegiatan organisasi akan merubah lingkungan, dan juga sebaliknya, lingkungan akan mendorong perubahan pada organisasi.
Sebuah Perusahaan atau Organisasi bisnis yang beroperasi disebuah lingkungan tidak dapat menafikan bahwa selain begiatan bisnis yang dikelolanya, organisasi bisnis tersebut juga terlibat dengan lingkungan diseputar lokasi bisnis. Oleh karena itu, sebuah organisasi bisnis perlu memahami lingkungan apa saja yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan bisnis (Amien, 2008).

Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Lingkungan Organisasi
Pearce dan Robinson (1997) dalam Dewi (2005), menyatakan bahwa perumusan strategi memedomani eksekutif dalam menetapkan kebijakan organisasi untuk mencapai tujuan akhir serta cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Perumusan strategi yang efektif dan efisien adalah perumusan yang memadukan perspektif yang berorientasi ke depan dengan lingkungan internal dan eksternal organisasi.
Lingkungan selalu mempengaruhi organisasi dalam melakukan aktifitas, baik secara langsung maupun secara tak langsung. Kelangsungan hidup organisasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan organisasi dalam mengelola pengaruh lingkungan ini. Lingkungan dalam organisasi terbagi atas dua macam yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal (Anton, 2011).

Lingkungan Eksternal
            Lingkungan eksternal diketahui mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial, proses dan struktur  organisasi, maka lingkungan eksternal penting untuk selalu dipantau dan dianalisis. Tetapi lingkungan eksternal secara keseluruhan sangat sulit untuk  dianalisis, karena lingkungan eksternal sangat  kompleks  dan saling terkait satu sama lain (Dewi, 2005).
            Menurut Astuti (2011), lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi  kinerja  organisasi.  Lingkungan  eksternal  terdiri  dari  dua komponen, yakni berikut ini.
a.Lingkungan khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung  relevan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi  orang-orang  yang  mempunyai  kepentingan  dalam  organisasi  (stakeholder), seperti konsumen, pemasok, pesaing, dan kreditor.
b.   Lingkungan umum
Lingkungan  umum  meliputi  berbagai  faktor,  antara  lain  kondisi ekonomi,  politik  dan  hukum,  sosial  budaya,  demografi,  teknologi,  dan kondisi  global  yang  mungkin  mempengaruhi  organisasi.

            Lingkungan eksternal terdiri dari atas unsur-unsur yang berada diluar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Lingkungan ekternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, para pesaing, langganan,  lembaga  perbankan dan bukan bank dan lain sebagainya.  Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung,  seperti kondisi ekonomi, perubahan teknologi, politik, social dan  lain sebagainya (Handoko, 2012).
            Lingkungan eksternal adalah semua stakeholder yang berada di luar perusahaan yang mempengarhi operasi perusahaan baik secara langsung maupun tak langsung.  Lingkungan ini sebagian besar tak dapat dikendalikan oleh manajer dan berpengaruh terhadap keputusan yang dibuat oleh manajer. Dalam operasionalnya, organisasi memperoleh masukan-masukan dari lingkungan eksternal seperti bahan baku, tenaga kerja, modal dan sumber daya lainnya dari
lingkungan eksternal. Selanjutnya masukan tersebut di dikelola manajer untuk menghasilkan produk dan jasa. Kemudian produk dan jasa tersebut dijual ke konsumen yang merupakan salah satu unsure lingkukangan eksternal (Anton,  2011).

a.   Lingkungan eksternal mikro (khusus)
           Menurut Anton (2011), lingkungan eksternal mikro adalah unsur-unsur yang berpengaruh langsung terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors), penyedia (suppliers) , langganan (customers), lembaga keuangan (financial institutions), pasar tenaga kerja (labour supply) , dan perwakilan-perwakilan pemerintah.
Para Pesaing
Pemahaman terhadap lingkungan persaingan yang dihadapi akan membantu organisasi mengetahui posisi persaingannya sehingga organisasi mampu mengoptimalkan operasionalnya sehingga organisasi dapat memahami arena, sifat persaingan serta kekuatan dan kelemahan para pesaing.
Para Langganan
Situasi pasar dan langganan sangat mempegaruhi perusahaan dalam menyusun strategi, kebijaksanaan dan taktik pemasaran. Untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran, perusahaan  harus menganalisis profil langganan pada masa sekarang dan masa yang akan datang serta kondisi pasar. Perusahaan akan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang bila ia dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pasar Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan mitra strategis perusahaan karena dengan memiliki tenaga kerja yang trampil perusahaan dapat melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien dan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan perusahan lain. Oleh karena itu perusahaan harus mampu merekrut dan mempertahankan tanaga kerja yang terampil.
Lembaga Keuangan
Untuk memperluas usahanya perusahaan memerlikan adanya tambahan modal dari pihak lain yaitu lembaga-lembaga keuangan seperti perbangkan, perusahaan investasi, asuransi dan pasar modal.
Para Suplier  
Untuk memproduksi barang dan jasa perusahaan sangat memerlukan peran suplier yaitu untuk menyadiakan behan baku, bahan penolong, energi, peralatan dan input lain yang mendukung proses produksi.
Instansi Pemerintah
Kebijakakan instansi pemerintah sangat berpengaruh terhadap aktifitas perusahaan dalam banyak hal, seperti peraturan-peraturan, syarat-syarat berdirinya perusahaan, perizinan, perpajakan, pemberian pinjaman dari bank-bank pemerintah dan pembatasan-pembatasan terhadap perusahaan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan.

b.   Lingkungan eksternal makro (umum)
           Menurut Sukriah (2009), lingkungan umum pada lingkungan organisasi merupakan kondisi eksternal yang luas yang dapat mempengaruhi organisasi serta berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja organisasi.
           Menurut Astuti (2011), lingkungan eksternal makro meliputi  berbagai  faktor,  antara  lain  kondisi ekonomi,  politik  dan  hukum,  sosial  budaya,  demografi,  teknologi,  dan kondisi  global  yang  mungkin  mempengaruhi  organisasi.  Perubahan  lingkungan  umum  biasanya  tidak  mempunyai  dampak  sebesar  perubahan  lingkungan  khusus,  namun  demikian  manajer  harus  memperhatikannya  ketika  merencanakan,  mengorganisasi,  mengarahkan  serta  mengendalikan  aktivitas organisasi bisnis.
Kondisi  ekonomi.
Tingkat  inflasi,  masalah  pengangguran,  tingkat pertumbuhan  pendapatan  nasional,  keadaan  neraca  pembayaran,  kondisi  pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing dan suku bunga, secara umum adalah  beberapa  faktor  ekonomi  yang  mempengaruhi  praktik  manajemen dalam  aktivitas  bisnis.  Terdapat  hubungan  timbal  balik  antara  keadaan perekonomian  dan  aktivitas  bisnis  atau  dunia  usaha. Kestabilan  dan pertumbuhan  ekonomi  akan  mendorong  perkembangan  dunia  usaha,  dan sebaliknya  perkembangan  dunia  usaha  akan  mewujudkan kestabilan  dan pertumbuhan ekonomi.
Kondisi  politik  dan  hukum. 
Terdapatnya  kestabilan  politik  dan kebijakan pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum  juga  perlu  diperhatikan  perusahaan,  antara  lain  adanya  peraturan pemerintah  mengenai  pembentukan  dan  pengawasan  organisasi  yang membatasi  kebijakan  manajerial,  termasuk  dalam  hal  pengelolaan  sumber daya manusia.
Kondisi  sosial  budaya 
Para  manajer  perlu  memperhatikan  adanya perubahan  sosial  budaya  masyarakat  khususnya  pola  dan  tren  pasar  yang dituju.  Manajer  perlu  menyesuaikan  strategi  bisnis  terutama  pemasarannya dengan  kondisi  nilai-nilai  sosial,  kebiasaan,  dan  selera  konsumen.  Sebagai contoh saat ini tren nilai dan selera masyarakat perkotaan adalah kembali ke alam sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misal dengan membuat produk yang alami tanpa bahan pengawet.
Kondisi  demografi
Kondisi  demografi  mencakup  kebiasaan  yang berlaku  dalam  karakteristik  fisik  dari  populasi,  seperti  jenis  kelamin,  usia, tingkat  pendidikan,  lokasi  geografis,  pendapatan,  konsumsi  keluarga. Perubahan  pada  karakteristik-karakteristik  ini  dapat  berpengaruh  pada kebijakan manajemen perusahaan dalam merencanakan,  mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol organisasi bisnisnya.
Teknologi
Teknologi  merupakan  salah  satu  faktor  lingkungan  umum yang paling dramatis atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi  salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi  keputusan  manajer  terutama dalam hal pengembangan produk.  Sebagai contoh, saat ini dinamika industry  ponsel  sedang  berkembang  pesat,  kita  selalu  mendapat  informasi  adanya  tawaran produk ponsel dengan berbagai fitur dan manfaat baru dalam waktu yang  sangat  cepat.  Hal  ini  karena  terkait  dengan  perkembangan  teknologi yang terjadi. Dahulu kita hanya mengenal ponsel digunakan untuk menelepon saja,  namun  dalam  waktu  beberapa  tahun  belakangan  ini  dengan  perkembangan  teknologi  yang  sangat  pesat,  kita  sudah  dapat  menemukan  ponsel dengan tambahan fitur kamera, video kamera atau bahkan komputer.
Globalisasi
Globalisasi  adalah  salah  satu  faktor  utama  yang  mempengaruhi  organisasi  bisnis.  Manajer  dari  perusahaan  besar  maupun  kecil  yang  ada  di  dalam  negeri  semakin  ditantang  dengan  meningkatnya  jumlah  pesaing  sebagai  dampak  dari  adanya  pasar  global  yang  merupakan  bagian dari lingkungan eksternal.

Lingkungan Internal
            Menurut Purwanti dan Fattah (2011), lingkungan internal adalah tempat manajer bekerja yang mencakup budaya perusahaan, teknologi produksi, struktur organisasi, dan fasilitas fisik.
           Menurut Margaretta (2012), lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan pemegang saham. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
Pekerja/karyawan
Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan suatu perusahaan atau organisasi yang menginginkan imbalan berupa upah atau gaji, sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi.
Dewan komisaris
Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dimana dewan komisaris memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, serta memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan. Kedudukannya adalah independen terhadap manajemen.
Pemegang saham
Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa  besar saham mereka terhadap perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan maka mereka  memperoleh imbalan sebesar yang mereka sertakan.

Hubungan Lingkungan dan Organisasi
         Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dimana dia berada sehingga mengharuskan manajer memperhatikan fenomena yang terjadi pada lingkungan organisasi. Pengaruh lingkungan tersebut sangat berbeda antara satu organisasi dan organisasi lainnya, bahkan antara satu divisi dengan divisi lainnya serta antara satu tingkatan yang lebih tingggi dengan tingkatan yang lebih rendah (Anton, 2011).
         Menurut Margaretta (2012), hubungan lingkungan dan organisasi dapat dillihat melalui model berdasarkan James D. Thomson yaitu adanya tingkat perubahan dan tingkat homogenitas. Tingkat perubahan  melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan yang diukur dengan skala tingkat perubahan  stabil dan perubahan dinamis. Sedangkan tingkat homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan yang diukur dengan skala homogenitas sederhana dan homogenitas kompleks.
         Model berdasarkan James D. Thomson masing-masing matriks memiliki tingkat ketidakpastian yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi tingkat homogenitas dan perubahan lingkungan  yang dihadapinya. Ketidakpastian tergantung pada jenis kegiatan yang  dilakukan. Ketidakpastian tinggi jika organisasi menghadapi perubahan lingkungan yang cepat dan elemen homogenitas  yang tinggi. Ketidakpastian moderat jika organisasi  menghadapi kombinasi perubahan  yang dinamis dengan elemen lingkungan yang  sederhana. Semakin besar ketidakpastian lingkungan yang dihadapi organisasi, maka semakin lingkungan itu membatasi pilihan-pilihan dan kebebasan para manajer. Strategi untuk menghadapi perubahan lingkungan dan ketidakpastian adalah melakukan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan, melakukan pemantauan lingkungan secara tidak langsung, dan mempengaruhi lingkungan langsung.

Hubungan Lingkungan dan Budaya
Menurut Purwanti dan Fattah (2011), pengaruh terhadap budaya perusahaan internal yang besar datang dari lingkungan eksternal. Budaya dapat sangat beraneka ragam di dalam organisasi; namun demikian, organisasi yang berada di dalam industri yang sama mungkin menunjukkan karakteristik budaya yang serupa karena beroperasi di dalam lingkungan yang sama.
Budaya Perusahaan
Menurut Margaretta (2012), semua organisasi memiliki budaya. Budaya organisasi dibangun dari kepercayaan yang dipegang teguh secara mendalam tentang bagaimana organisasi seharusnya dijalankan atau beroperasi. Budaya merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara pegawai berperilaku. Budaya organisasi merupakan wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam.
Budaya Adaptif
Kreitner dan Kinicki (2000) dalam Margaretta (2012), mengusulkan 3 perspektif untuk menjelaskan tipe budaya yang meningkatkan prestasi ekonomis organisasi:
-       Perspektif kekuatan, memprediksi hubungan signifikan antara kekuatan budaya organisasi dan prestasi finansial jangka panjang. Budaya yang kuat menciptakan kesamaan tujuan, motivasi karyawan, dan struktur dan pengendalian yang dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi organisasi.
-       Perspektif kesesuaian, mengasumsikan bahwa budaya harus sesuai dengan konteks strategis atau bisnisnya.
-       Perspektif adaptasi, mengasumsikan bahwa budaya yang bersifat adaptif meningkatkan prestasi fiannsian organisasi. Memerlukan pengambilan risiko, kepercayaan dan pendekatan proaktif dari organisasi dan juga individu.









Daftar Pustaka

Alteza, Muniya. 2011. Pengantar Bisnis: Teori dan Aplikasi di Indonesia. Yogyakarta: UNY
Amien. 2008. Modul IV Pengantar Manajemen : Lingkungan Organisasi, Budaya Organisasi Etika dan Tanggung Jawab Sosial. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Anton. 2011. Modul Bab 5 manajer dan Lingkungan Organisasi, Tanggung Jawab Sosial, dan etika.
Astuti, Rifelly Dewi. 2011. Modul 1Pengantar Bisnis: Bisnis dan Lingkungannya.
Dewi, Nomastuti Junita. 2005. Analisis Pengaruh Budaya dan Lingkungan Organisasi Terhadap Konsensus Strategi Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Organisasi (Studi Kasus pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Jawa Tengah), Tesis. Semarang: Tidak Diterbitkan Secara Umum.
Handoko, T.Hani. 2011. Manajemen dan Lingkungan Eksternal. Jakarta: Citra Karsa
Lestari, Veronica Sri., dkk. 2011. Bahan Ajar Dasar-Dasar Manajemen. Makassar: Universitas Hasanuddin
Margaretta, Hensi. 2012. Lingkungan Manajemen, Budaya Perusahaan, Etika Manajerial, dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Purwanti, Pudji dan Muhammad Fattah. 2011. Modul 3 Dasar Manajemen : Lingkungan Organisasi Manajemen. Malang: Universitas Brawijaya.
Sukriah, Erry. 2009. Modul Budaya dan Lingkungan Organisasi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar